BAB III


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1.   METODE PENELITIAN
Dalam penulisan skripsi ini metode penelitian yang akan digunakan adalah metode survey dengan pendekatan korelasi regresi. Metode survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok, pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey adalah individu. Sujarweni (2014:3) menuturkan “Metode penelitian adalah cara ilmiah (rasional, empiris, dan sistematis) yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu untuk melakukan penelitian. Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain pun dapat mengamatinya. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis”.
            Nasution (2012:48) mengemukakan definisi yang lebih menggambarkan  sifat-sifat   penelitian,  yaitu bahwa “Penelitian adalah suatu upaya pengkajian yang cermat, teratur, dan tekun mengenai suatu masalah”. Suatu penelitian harus dilakukan dengan cermat/teliti, tidak ceroboh, dengan menggunakan aturan (prosedur) tertentu, selain penelitian juga menuntut ketekunan peneliti dalam setiap langkahnya.

3.2.   TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Fape Sejahtera Abadi yang beralamat di komplek Regency Bekasi, Jawa Barat. dengan cara  menyebarkan kuesioner kepada karyawan. Penelitian ini dilakukan selama 3 (satu) bulan yaitu  tanggal 1 juni sampai dengan 30 Oktober 2018.

3.3.   VARIABEL PENELITIAN
3.3.1.   Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:33), “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. “Variabel bebas merupakan variabel variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat) sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis:
1.   Independent Variable (Variabel X)
Variabel bebas merupakan variabel variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya. Variabel bebas Adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari gaya kepemimpinan (X1), motivasi kerja (X2), dan Lingkungan Kerja (X3).
2.   Dependent Variable (Variabel Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai yang dilambangkan dengan Y, dimana variabel tersebut sangat dipengaruhi oleh variabel bebas.

3.3.2.   Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan definisi atau uraian-uraian yang menjelaskan dari suatu variabel-variabel yang akan diteliti dan mencakup indikator-indikator yang ada pada masing-masing variabel. Dengan adanya uraian tersebut maka penulis akan lebih mudah mengukur variabel yang ada.

3.4.   JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja) terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan). Berdasarkan sumber data, maka data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi:
1.   Data primer
Yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden yang dijadikan sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pengisian kuesioner oleh responden.

2.   Data sekunder
Yaitu data yang diperolah dari hasil pengolahan pihak kedua atau data yang diperoleh dari hasil publikasi pihak lain.

3.5.   POPULASI DAN SAMPEL
Menurut Sugiyono (2010:55) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. Fape Sejahtera Abadi sebanyak 70 orang. “Populasi diartikan sebagai jumlah keseluruhan semua anggota yang diteliti, sedangkan sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi” (Sugiyono, 2013).  Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Fape Sejahtera Abadi. Di perusahaan dengan jumlah karyawan sedikit, sampel tidak digunakan dan penelitian dilakukan terhadap seluruh karyawan atau populasi.
            Sampel yaitu sebagian jumlah dari populasi. Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik simple random sampling, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini menggunakan Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode yang digunakan Simple random sampling bisa dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogeny. Maka objek sampel  adalah seluruh karyawan PT. Fape Sejahtera Abadi sebanyak 70 orang kecuali pimpinan dalam perusahaan ini.

3.6.   TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah:
1.   Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan mewawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain.

2.   Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. teknik pengumpulan data dengan mengambil data yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dari hasil publikasi lembaga-lembaga atau intansi pemerintah, organisasi lainnya.
3.   Kuesioner/Angket
Teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan skala likert. Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden, peneliti menggunakan skala Likert sebagai skala pengukurannya. Skala Likert merupakan jenis sekala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian (fenomena sosial spesifik), seperti sikap, pendapatan dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang. Menurut Riduwan dan Sunarto (2010:20) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”. Dalam skala interval dengan pemberian skor sebagai berikut:

Tabel.3.1
Skala Likert
Pilihan Jawaban
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Cukup Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
                             Sumber: Riduwan dan Sunarto (2010:20)

4.   Penelitian Kepustakaan, yaitu penelitian dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku yang berisikan teori-teori yang berhubungan.



3.7.   TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data dengan alat-alat statistik yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas dan uji realibilitas dan analisis regresi.

3.7.1.   Uji Validitas
Validitas adalah tingkat ketepatan suatu alat ukur. Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini, ketepatan alat ukur yang digunakan adalah skala likert yang digunakan pada kuesioner. Karena skala likert adalah skala yang paling banyak digunakan dan juga memiliki ketajaman lebih dibandingkan dengan alat ukur lainnya. Selain menggunakan kuesioner, penelitian ini juga menggunakan survei litelatur dimana peneliti mencari informasi dari penelitian terdahulu agar variabel-variabel yang digunakan menjadi lebih tepat. Pada penelitian ini uji validitas dilakukan menggunakan bantuan program SPSS. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:49). Selanjutnya menurut Sugiyono (2010:121) “Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti”. Kriteria penilaian uji validitas adalah:
a.       Apabila rhitung < rtabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.
b.      Apabila rhitung > rtabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
Jadi apabila korelasi antara skor item dengan skor total lebih besar dari r tabel maka butir dalam  instrumen tersebut dinyatakan valid.

3.7.2.   Uji Realibilitas
Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan metode Internal Concistency yaitu dengan menghitung Coefficient Alpha Cronbrach (a), yaitu interkorelasi antar item-item dalam suatu alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Repeated measure atau pengukuran ulang: disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama dalam waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah  ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2.   One shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60

3.7.3.   Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

3.7.3.1.   Uji Normalitas
Menurut (Ghozali, 2011) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak, hal dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot.

3.7.3.2.   Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Multikolinieritas dapat mempergunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai VIF masih kurang dari 10, multikolinieritas tidak terjadi (Ghozali, 2011).

3.7.3.3.   Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Deteksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik dimana sumbu X dan Y telah diproduksi. Dasar pengambilan keputusan adalah:
1.   Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (gelombang, melebar, kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.
2.   Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.7.4.   Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + Ԑ
Keterangan:
Y     = Kinerja karyawan
a      = Konstanta
b1    = Koefisien Gaya Kepemimpinan
b2    = Koefisien Motivasi Kerja
b3    = Koefisien Lingkungan Kerja
X1   = Variabel Gaya Kepemimpinan
X2   = Variabel Motivasi Kerja
X3   = Variabel Lingkungan Kerja
Ԑ      = Error

3.7.5.   Analisis Koefisien Korelasi
Analisis koefisien korelasi berganda (R) digunakan untuk menerangkan kekuatan dan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai r berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilainya mendekati 1, maka hubungan semakin kuat. Sebaliknya, jika mendekati 0, maka hubungan semakin lemah. Penulis menggunakan analisis korelasi berganda/multiple correlation untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) antara variabel bebas dan variabel terikat. (Sugiyono, 2013). Cara mengetahui keadaan korelasi digunakan kriteria sebagai berikut:


Tabel 3.2
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat hubungan
0,000 – 0,199
Korelasi sangat rendah
0,200 – 0,399
Korelasi rendah
0,400 – 0,599
Korelasi sedang
0,600 – 0,799
Korelasi kuat
0,800 – 1,000
Korelasi sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2013)

3.7.6.   Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat/tidak bebas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011).

3.7.7.   Uji Hipotesis
Untuk mengetahui signifikasi dari hipotesis dalam penelitian ini maka perlu dilakukan beberapa uji sebagai berikut:

3.7.7.1.   Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Ho: b1 = b2 = b3 = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi Kerja (X2), dan Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Ha: b1, b2, b3 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi Kerja (X2), dan Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
1.      Apabila thitung < ttabel (signifikan 0,05) maka Ho diterima, dengan demikian secara parsial variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.
2.      Apabila thitung > ttabel (signifikan 0,05) maka Ho ditolak, dengan kata lain secara parsial variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

3.7.7.2.   Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Ho: b1 = b2 = b3 = 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi Kerja (X2), dan Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Ha: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi Kerja (X2), dan Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
1.      Apabila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas secara bersama-sama tidak mempengaruhi terhadap variabel terikat
2.      Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.

Komentar