BAB IV


BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1.   ANALISIS
Sesuai dengan pembahasan sebelumnya bahwa penulis menetapkan sampel sebanyak 70 orang responden dan menyebarkan kuesioner sebanyak 70 orang responden. Dari semua kuesioner yang telah disebar semuanya dapat dikumpulkan dan diisi lengkap. Di bawah ini adalah rekapitulasi dari distribusi kuesioner dan pengumpulannya.

Tabel 4.1
Distribusi Kuesioner dan Pengumpulan Kuesioner
Uraian
Jumlah
Jumlah responden
70
Jumlah kuesioner yang disebar
70
Jumlah kuesioner yang dikembalikan (terkumpul)
70
Presentase
100%
             Sumber: Data diolah (2019)

Dari tabel 4.1. dapat dilihat bahwa kuesioner yang disebar kepada responden dan terkumpul adalah sebanyak 70 responden.

4.1.1.  Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Pengukuran validitas dan reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara:
1.      Repeated Measure atau pengukuran ulang, seseorang akan diberikan pernyataan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2.      One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antara jawaban pernyataan.
Dalam penelitian ini, digunakan pengukuran instrumen jenis kedua, yaitu pengukuran sekali saja (one shot), hal itu dikarenakan responden sangat beragam dan untuk pertimbangan kemudahan dalam pengambilan data.

4.1.2.  Uji Validitas
Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor. Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 21,0.
Kriteria pengujian validitas:
Valid               =   Sig (Probabilitas) < 0,05.
                             Pearson Correlation > rtabel.
Tidak Valid     =   Sig (Probabilitas) > 0,05.
                            Pearson Correlation < rtabel.


4.1.2.1.   Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Tabel 4.2
 Pengujian Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Item
Pearson Correlation
r Tabel
Signifikan
Keputusan
X1.1
0,677
0,235
0,000
Valid
X1.2
0,586
0,235
0,000
Valid
X1.3
0,662
0,235
0,000
Valid
X1.4
0,522
0,235
0,000
Valid
X1.5
0,756
0,235
0,000
Valid
X1.6
0,779
0,235
0,000
Valid
X1.7
0,818
0,235
0,019
Valid
X1.8
0,710
0,235
0,000
Valid
X1.9
0,515
0,235
0,000
Valid
X1.10
0,476
0,235
0,000
Valid
Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari uji validitas seluruh pernyataan kuesioner, diperoleh hasil bahwa semua pernyataan kuesioner adalah valid, karena seluruh nilai pearson correlation > rtabel dan nilai signifikan (probabilitas) < 0,05. 



4.1.2.2.   Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja

Tabel 4.3
 Pengujian Validitas Variabel Motivasi Kerja

Item
Pearson Correlation
r Tabel
Signifikan
Keputusan
X2.1
0,514
0,235
0,000
Valid
X2.2
0,611
0,235
0,000
Valid
X2.3
0,697
0,235
0,000
Valid
X2.4
0,598
0,235
0,008
Valid
X2.5
0,296
0,235
0,002
Valid
X2.6
0,378
0,235
0,001
Valid
X2.7
0,311
0,235
0,000
Valid
X2.8
0,682
0,235
0,000
Valid
X2.9
0,589
0,235
0,000
Valid
X2.10
0,330
0,235
0,000
Valid
Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari uji validitas seluruh pernyataan kuesioner, diperoleh hasil bahwa semua pernyataan kuesioner adalah valid, karena seluruh nilai pearson correlation > rtabel dan nilai signifikan (probabilitas) < 0,05. 

4.1.2.3.   Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja

Tabel 4.4
 Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Kerja

Item
Pearson Correlation
r Tabel
Signifikan
Keputusan
X3.1
0,747
0,235
0,000
Valid
X3.2
0,720
0,235
0,000
Valid
X3.3
0,709
0,235
0,000
Valid
X3.4
0,572
0,235
0,000
Valid
X3.5
0,707
0,235
0,000
Valid
X3.6
0,652
0,235
0,000
Valid
X3.7
0,836
0,235
0,004
Valid
X3.8
0,583
0,235
0,002
Valid
X3.9
0,653
0,235
0,000
Valid
X3.10
0,563
0,235
0,000
Valid
Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari uji validitas seluruh pernyataan kuesioner, diperoleh hasil bahwa semua pernyataan kuesioner adalah valid, karena seluruh nilai pearson correlation > rtabel dan nilai signifikan (probabilitas) < 0,05. 

4.1.2.4.   Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan

Tabel 4.5
 Pengujian Validitas Variabel Kinerja Karyawan

Item
Pearson Correlation
r Tabel
Signifikan
Keputusan
Y.1
0,649
0,235
0,000
Valid
Y.2
0,653
0,235
0,000
Valid
Y.3
0,575
0,235
0,000
Valid
Y.4
0,443
0,235
0,000
Valid
Y.5
0,630
0,235
0,000
Valid
Y.6
0,640
0,235
0,000
Valid
Y.7
0,752
0,235
0,000
Valid
Y.8
0,333
0,235
0,000
Valid
Y.9
0,407
0,235
0,000
Valid
Y.10
0,474
0,235
0,000
Valid
Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari uji validitas seluruh pernyataan kuesioner, diperoleh hasil bahwa semua pernyataan kuesioner adalah valid, karena seluruh nilai pearson correlation > rtabel dan nilai signifikan (probabilitas) < 0,05. 

4.2.2.  Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur keterandalan instrumen. Keterandalan instrumen adalah konsistensi, stabilitas, kepercayaan dan daya prediksi terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen tersebut. Dengan demikian instrumen-instrumen tersebut dapat menjaring data untuk mengungkapkan tujuan penelitian. Instrumen penelitian dikatakan reliabilitas jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan koefisien reliability cronbach alpha yang perhitungannya menggunakan prosedur reliabilitas pada paket program SPSS for Windows Ver. 21,0.


4.2.2.1.  Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Tabel 4.6
Pengujian Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan
                  Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari perhitungan uji reliabilitas untuk 10 pernyataan dari 70 orang responden diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,899, dengan demikian 0,899 > 0,60, maka seluruh pertanyaan pada penelitian ini adalah reliabel (jawaban responden adalah konsisten sehingga dapat dijadikan sebagai alat ukur dalam mengukur variabel penelitian).

4.2.2.2.  Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja
Tabel 4.7
Pengujian Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja
                  Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari perhitungan uji reliabilitas untuk 10 pernyataan dari 70 orang responden diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,816, dengan demikian 0,816 > 0,60, maka seluruh pertanyaan pada penelitian ini adalah reliabel (jawaban responden adalah konsisten sehingga dapat dijadikan sebagai alat ukur dalam mengukur variabel penelitian).






4.2.2.3.  Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja
Tabel 4.8
Pengujian Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja
                   Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari perhitungan uji reliabilitas untuk 10 pernyataan dari 70 orang responden diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,910, dengan demikian 0,910 > 0,60, maka seluruh pertanyaan pada penelitian ini adalah reliabel (jawaban responden adalah konsisten sehingga dapat dijadikan sebagai alat ukur dalam mengukur variabel penelitian).

4.2.2.4.  Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 4.9
Pengujian Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan
              Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari perhitungan uji reliabilitas untuk 10 pernyataan dari 70 orang responden diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,853, dengan demikian 0,853 > 0,60, maka seluruh pertanyaan pada penelitian ini adalah reliabel (jawaban responden adalah konsisten sehingga dapat dijadikan sebagai alat ukur dalam mengukur variabel penelitian).




4.2.   PEMBAHASAN
4.2.1. Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan grafis. Pengujian normalitas digunakan untuk melihat pola distribusi kekeliruan. Pengujian ini dapat dilakukan dengan jalan melihat grafik histogram kekeliruan yang berbentuk lonceng (distribusi normal) dan normal P-P-plot.

Gambar 4.1.  
Hasil Uji Normalitas dengan Histogram
Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Gambar 4.2.  
Hasil Uji Normalitas dengan P-P Plot
Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)
Dari gambar 4.1. dan 4.2 di atas terlihat bahwa titik-titik atau data searah dan mengikuti garis diagonal. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal, sehingga dapat melanjutkan ke uji asumsi klasik.

4.2.2.  Uji Asumsi Klasik
Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil dari analisa akan dibahas pada bagian berikut:

4.2.2.1.   Uji Multikolinieritas        
Berdasarkan hasil pengolahan data uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinieritas dengan
                                           VIF (Variance Inflation Factors)

Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari tabel 4.10 di atas dapat terlihat nilai tolerance dari variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja tidak ada yang menunjukkan di bawah 10% atau melihat Variance Inflation Factor (VIF) tidak ada yang lebih dari 10, maka dapat dikatakan bahwa model regresi ini dari variabel-variabel tersebut tidak ada masalah multikolinieritas atau Ho diterima.

4.2.2.2.   Uji Heteroskedastisitas    
Berdasarkan hasil pengolahan data uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:



Gambar  4.3.
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

 
Dari gambar 4.3 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukkan variabel bebas gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja.

4.2.3.   Uji Hipotesa
4.2.3.1.   Analisa Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat yang dimasukkan dalam model regresi. Analisis ini juga untuk memprediksikan nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan, dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah masing-masing variabel terikat berhubungan positif atau negatif. Berikut adalah hasil pengolahan data dengan bantuan software SPSS 20.


Tabel 4.11
Hasil Output Analisis Regresi Berganda
               Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Model regresinya adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Kinerja karyawan  = 8,270 + 0,398X1 + 0,276X2 + 0,345X3 + e
Keterangan:
Y   = Kinerja Karyawan
a    = Konstanta
b1  = Parameter X1
b2  = Parameter X2
b3  = Parameter X3
X1  = Gaya Kepemimpinan
X2  = Motivasi Kerja
X3  = Lingkungan Kerja
e     = error
Persamaan regresi di atas berarti sebagai berikut:
1.    Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan sebesar 0,398 menyatakan bahwa jika gaya kepemimpinan mengalami kenaikan satu satuan, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0,398 satu satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya bernilai tetap.
2.    Koefisien regresi variabel motivasi kerja sebesar 0,276 menyatakan bahwa jika motivasi kerja mengalami kenaikan satu satuan, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0,276 satu satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya bernilai tetap.
3.    Koefisien regresi variabel lingkungan kerja sebesar 0,345 menyatakan bahwa jika lingkungan kerja mengalami kenaikan satu satuan, maka kinerja karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 0,345 satu satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya bernilai tetap.

4.2.3.2.  Uji t
Uji t digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah.
Kriteria pengujian:
H0 diterima jika nilai signifikan (probabilitas) > 0,05.
H0 ditolak jika  nilai signifikan (probabilitas) < 0,05.

Tabel 4.12
Hasil Uji t
               Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari hasil uji t di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Koefisien untuk Gaya Kepemimpinan
a.       Statistik thitung didapat angka  3,456.
b.      Oleh karena thitung  >  ttabel  (3,456.  >  1,997) serta nilai probabilitas sebesar 0,006 < 0,05, maka Ho ditolak berarti ada hubungan positif dan pengaruh signifikan dari variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
2.      Koefisien untuk Motivasi Kerja
a.       Statistik thitung didapat angka  3,041.
b.      Oleh karena thitung  >  ttabel  (3,041  >  1,997) serta nilai probabilitas sebesar 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak berarti ada hubungan positif dan pengaruh signifikan dari variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

3.      Koefisien untuk Lingkungan Kerja
a.       Statistik t hitung didapat angka  2,103.
b.      Oleh karena thitung  >  ttabel  (2,103  >  1,997) serta nilai probabilitas sebesar 0,042 < 0,05, maka Ho ditolak berarti ada hubungan positif dan pengaruh signifikan dari variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

4.2.3.3.  Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama.
Kriteria pengujian:
H0 diterima jika nilai signifikan (probabilitas) > 0,05.
H0 ditolak jika  nilai signifikan (probabilitas) < 0,05.

Tabel 4.13
Hasil Uji F
              Sumber: Data diolah SPSS 20 (2019)

Dari tabel 4.13 di atas dapat terlihat bahwa nilai Fhitung sebesar 35,546 dengan probabilitas 0,000, karena probabilitasnya lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan. Hal ini juga dapat dilihat dari Fhitung > Ftabel (35,546  >  2,744), maka Ho ditolak atau Ha diterima yang berarti bahwa ada hubungan positif dan pengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) dari variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap variabel kinerja karyawan.



4.2.3.4.   Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi
Uji regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas, yaitu gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan.
Tabel 4.14
Koefisien Korelasi dan Determinasi
Sumber: Data diolah SPSS 21 (2018)

Pada tabel 4.14 di atas besarnya nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,837 yang berarti menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang sangat kuat antara gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja dengan kinerja karyawan. Besarnya nilai adjusted coeficient of determination (adjusted R2) adalah 0,583 atau 58,3% yang berarti variabel-variabel bebas dapat menerangkan perubahan pada variabel kinerja karyawan sebesar 58,3% sedangkan sisanya sebesar 41,7% diterangkan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.












 

Komentar